-150213-
Hihi.. lucu ya kalau lihat gambar ini. Penasaran kah? Kira-kira sedang ngapain ya itu? Ayo cari tahu ceritanya (^_^)
Awalnya ketika sedang duduk di sofa tempat bimbel mbak di Blabak, Magelang sembari melihat lalu lalang kendaraan, tanpa sengaja aku melihat seekor kucing berwarna putih dengan paduan warna coklat tua berbelang hitam dengan matanya yang seperti memakai celak sedang duduk manis di teras. Sontak aku mendekatinya dan berharap ia tak lari. Eh.. ternyata saat dia berjalan ke arahku badannya yang gemuk kelihatan, dan rupanya dia berjenis kelamin betina (pantesan (-_-)). Ku lihat dilehernya ada sebuah kalung dari rajutan, itu tandanya ia ada yang punya, yah. Mbak dan temannya secara bergantian menggendong si kucing (maklum kami semua suka kucing, hihi). Akhirnya si kucing duduk layaknya sang permaisuri dengan ekor panjangnya yang mirip seperti ekor harimau (belang-belang).
Tak berapa lama kemudian mata si kucing tertuju pada wadah makanan berwarna hijau, ia pun segera mendekatinya. Teman mbak yang mengetahui hal tersebut langsung memberinya makan rogout roll yang terbuat dari tepung roti dengan berisikan kentang, wortel, dan sayuran, mirip resoles. Awalnya si kucing enggan tapi karena dibujuk dan mungkin karena si kucing kelaparan, eh dimakan juga, namun yang mengherankan sejak awal tadi aku tak mendengar suara ‘miauw’nya, aneh.. pendiam berarti kucingnya. Saat dia makan ekornya yang panjang tak pernah ia lengkungkan (kalau keinjak rasain tuh, hehe).
Awalnya ketika sedang duduk di sofa tempat bimbel mbak di Blabak, Magelang sembari melihat lalu lalang kendaraan, tanpa sengaja aku melihat seekor kucing berwarna putih dengan paduan warna coklat tua berbelang hitam dengan matanya yang seperti memakai celak sedang duduk manis di teras. Sontak aku mendekatinya dan berharap ia tak lari. Eh.. ternyata saat dia berjalan ke arahku badannya yang gemuk kelihatan, dan rupanya dia berjenis kelamin betina (pantesan (-_-)). Ku lihat dilehernya ada sebuah kalung dari rajutan, itu tandanya ia ada yang punya, yah. Mbak dan temannya secara bergantian menggendong si kucing (maklum kami semua suka kucing, hihi). Akhirnya si kucing duduk layaknya sang permaisuri dengan ekor panjangnya yang mirip seperti ekor harimau (belang-belang).
Tak berapa lama kemudian mata si kucing tertuju pada wadah makanan berwarna hijau, ia pun segera mendekatinya. Teman mbak yang mengetahui hal tersebut langsung memberinya makan rogout roll yang terbuat dari tepung roti dengan berisikan kentang, wortel, dan sayuran, mirip resoles. Awalnya si kucing enggan tapi karena dibujuk dan mungkin karena si kucing kelaparan, eh dimakan juga, namun yang mengherankan sejak awal tadi aku tak mendengar suara ‘miauw’nya, aneh.. pendiam berarti kucingnya. Saat dia makan ekornya yang panjang tak pernah ia lengkungkan (kalau keinjak rasain tuh, hehe).
Tiba-tiba di luar terlihat abu yang bertebangan mirip seperti kabut, angin pun mendadak menjadi kencang. Pintu kami tutup dan makan siang ya nunggu sampai angin mereda. Hari ini adalah satu hari setelah gunung Kelud meletus kemarin. Meskipun berada di Kediri, Jawa Timur dan sangat jauh dari tempat kami berada namun angin berhembus ke barat sehingga abu letusan sampai ke provinsi Jawa Tengah bahkan Jawa Barat, tebal abunya mirip seperti saat gunung Merapi meletus (Subhanallah). Untungnya si kucing sudah di dalam. Melihat kondisi di luar si kucing pun memilih tidur d sofa, dan tidurnya lelap sekali dengan wajah sok imut (dasar ipus nglempus, hihi). Kondisi di luar masih berkabut debu, terpaksa aku dan mbak keluar mencari makan siang karena desakan perut keroncong. Berbekal masker dan khususnya kaca mata untuk mbak, ia mengendarai motor mio berwarna biru menerjang kencangnya abu yang bertebangan, haduh tetap saja mata kami kelilipan. Akhirnya sampai di warung makan soto yang tak jauh dari tempat bimbel dengan mata kedip-kedip. Menu makan siang ini adalah soto dengan tambahan abu letusan gunung Kelud, hehe. Meskipun begitu kami tetap lahap menghabiskan sotonya. Saat kembali ke tempat bimbel, si kucing sedang duduk menemani teman mbak yang sedang makan (hu, ada maunya). Karena tidak diberi makan oleh teman mbak akhirnya ia kembali ke sofa dan melanjutkan tidurnya, (-_-). Dan inilah wajah sok imutnya, lagi mimpi apa ya kira-kira? Hihi (^_^)
Waktu menunjukkan pukul 15.30 dan satu per satu siswa mulai memasuki tempat bimbel. Ini adalah hari kedua aku mengajar sebagai tentor matematika SD kelas V dan VI dalam satu kelompok. Sore ini aku mengajar dua orang anak (kelas V dan VI). Ku tanyakan materi di sekolah dan ku samakan materi antara keduanya, yaitu tentang pecahan, desimal, dan persen. Setelah ku jelaskan cara menyelesaikan yang sesuai dengan yang diajarkan di sekolah, akhirnya mereka paham, maka aku memberinya soal untuk dikerjakan setiap selesai menerangkan guna mengukur kemampuan mereka. Alkhamdulillah mereka bisa mengerjakan soal yang diberikan, aku pun makin semangat dalam menerangkan sampai tak terasa pukul 16.45 bimbel ku akhiri lebih awal karena ternyata aku salah melihat jam (waktu sudah menunjukkan pukul 17.09), tak apalah, karena terlihat cuaca sudah gelap, kasian juga mereka bila pulang kehujanan. Seusai mengajar aku kembali ke ruang tunggu tempat si kucing tidur, eh.. ternyata sudah tidak ada, ya sudah.. beres-beres dan pulang ke kost bersama mbak.
0 komentar:
Posting Komentar