Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sabtu, 09 Mei 2015

Satu Bulan Bertahan

Assalamu’alaikum..
Tak terasa semester V sebentar lagi usai, hanya tinggal menghitung mundur menuju Ujian Akhir Semester (UAS), setelah itu ucapkan selamat datang kepada semester VI, yeeay..
Eitss.. tunggu dulu, bicara soal UAS, pasti.. perjuangan banget (lebay). Why? Sama seperti semester sebelum-sebelumnya, menjelang minggu tenang merupakan hari tersibuk bagi mahasiswa (menurutku), terutama bagi orang-orang yang mengambil mata kuliah sains sepertiku. Sains tak lepas dari yang namanya praktikum. Menememukan, menguji, dan menggunakan teori untuk memecahkan masalah adalah santapan sehari-hari dibidang studiku. Biarlah orang berkata apa, menyendiri di kamar mengerjakan laporan jauh berbanding terbalik dengan wekeend yang seharusnya digunakan untuk refreshing. Ya.. itulah uniknya jurusanku. Bahkan begadang sampai pagi merupakan hal yang biasa, dan balas dendamnya adalah HIBERNASI, hihihi (ketawa jahat).
Tak terasa sudah satu bulan aku disini. Tugas-tugas yang setia menemaniku membuat bayang-bayang kampung halaman seolah takut mendekatiku. Jika diibaratkan sebuah baterai netbook, mungkin energiku sudah berada pada garis merah pertanda harus segera diisi ulang, namun masih saja tetap digunakan untuk melembur tugas-tugas serta responsi yang biasanya menumpuk di akhir perkuliahan.
Di tengah kesibukanku, ada sebuah benda yang selalu menemani dan membantuku mengerjakan tugas-tugas. Benda kecil berwarna hitam yang sudah dua setengah tahun ku miliki, ya.. netbook. Ketika tugas menghampiri, ia selalu ada dan selalu siap aku pakai, terkadang kita sepakat untuk lembur bersama namun ada kalanya profesinya berubah menjadi satpam tidurku (aku tinggal tidur maksudnya, hehe).
Semester V ini merupakan semester yang lebih “longgar” dibanding semester IV bahkan teman-teman juga merasakan hal yang sama, namun tetap saja, kuantitas beban tugas di akhir perkuliahan semester ini lebih berat dari semester lalu.
Bicara soal UAS, tadi.. mungkin terlintas dalam pikiran “hampir UAS, tapi kok sempat nulis pengalaman?”, ya.. ini salah satu caraku untuk mengeluarkan uneg-uneg, daripada disimpan dalam pikiran malah menjadi toksin bagi tubuh, apalagi dibuang sia-sia mencemari lingkungan sekitar (marah-marah maksudnya), mending disalurkan lewat tulisan. Bukan sia-sia, bukan juga menghasilkan mudarat, tapi malah akan menghasilkan produk berupa tulisan yang Insya Allah memberi manfaat bagi pembaca.
Ini pengalaman kedua atau ketigaku selama kuliah, yaitu bertahan satu bulan di medan pertempuran. Mendengar teman-teman yang mau pulang kampung terkadang membuatku iri, karena biasanya maksimal tiga minggu sekali aku pulang kampung. Minggu ini, terpaksa aku harus ketinggalan beberapa kali pulang kampung dengan teman-teman. Tak apalah, semua akan tepat pada waktu-Nya. Lelah,? Pasti. Namun, perlu diingat, bahwa aku tidak sendirian disini. Ada sahabat, teman, dan cintaku, Rabb sang pemilik raga ini. Aku bersyukur bisa mengenal dua orang sahabat yang kini kumiliki, Nafa dan Rini. Aku mengenal mereka tanpa sengaja dan waktu yang menyeleksi mereka menjadi sahabat setia diantara teman-teman lain yang dekat denganku. Aku pun bersyukur memperoleh teman-teman yang baik di kelas, pun teman-teman organisasi yang kuanggap keluarga kedua dalam kehangatan wadah organisasi di ranah akademik sewangi bunga melati, dan aku lebih bersyukur karena aku masih diberi kenikmatan berupa kesehatan sehingga aku masih dapat menikmati hal-hal lain yang tanpa-Nya, tak akan bisa aku kerjakan. Selain dua sahabat yang setia, aku memiliki sebuah nama di hati. Nama yang aku ukir dengan tandas di awal semester V kemarin. Tak perlu aku beritakan layaknya bintang papan atas yang tengah naik daun. Hanya bisa aku jaga agar ia tidak luntur oleh kabut angan semata. Kini, aku hanya perlu mengukir cita-cita, amanah yang ku bawa dari orang tua, lalu ku letakkan 5 cm di depan mata, tak perlu melirik cita-cita milik kawan, hanya fokus pada tujuan semata, untukku, untuk kedua orang tua, untuknya, untuk sahabat dan teman-teman, untuk orang-orang yang aku sayangi, serta paling spesial dan paling utama diantara semuanya untuk Allah, Rabb pencipta alam semesta ini. Di sinilah ku temukan jodohku. Sains, ilmu yang mempelajari kehidupan yang penuh teka-teki dari-Nya, ilmu yang membuat hati tak pernah lelah berdecap kagum atas ciptaan-Nya, dan aku tak henti-hentinya bersyukur akan semua nikmat ini
. (^_^)
Wassalamu’alaikum..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pendapat anda mengenai blog ini ?

like

  • #Udah Putusin Aja
  • As Shirah Nabawiyah
  • Q.S. Ar-Rahman
  • Tahajud Cinta
  • Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta

Translate