Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Rabu, 20 Agustus 2014

PUSAKANING DWI PUJANGGA NYAWIJI

Apa yang terlintas dipikiran saat melihat judul tersebut? Adakah terlintas bayangan bahwa judul tersebut menggambarkan isi tentang cerita wayang? Hihi..
Inilah semboyan kotaku yang selalu membuat rindu orang yang mengunjunginya, termasuk aku yang asli tinggal di sini. Dua pusaka yang menjadi satu (SALAH), taukah anda apa itu? Ternyata Pusakaning Dwi Pujangga Nyawiji merupakan sengkalan jawa yang menunjukkan tahun berdirinya kota ini (Pusakaning=5, Dwi=2, Pujangga=8, Nyawiji=1) sehingga dapat dibaca 5281 dan merupakan sangkalan untuk tahun 1825. Sebuah kota kecil yang dikelilingi pegunungan dan berhawa sejuk, ditambah pesona megah berdirinya sang kakak beradik, gunung Sindoro dan gunung Sumbing. Ya.. Wonosobo. Kota yang mampu menarik dan memikat hati bagi yang memandangnya. Kota dengan kesederhanaannya, namun indah karena pesonanya. Saat memasuki kawasan Wonosobo, kalian akan disambut dengan ramah oleh udara dingin nan sejuk yang mampu menggetarkan hati, bila cuaca cerah sambutan kedua berupa pemandangan megah berdirinya sang kakak beradik di sebelah kanan dan kiri bagai berucap selamat datang, sambutan terakhir saat memasuki gerbang kota yaitu sebuah sajak “Pusakaning Dwi Pujangga Nyawiji” dengan diiringi tulisan “Wonosobo ASRI (Aman, Sehat, Rapi, Indah)”. Itulah perkenalan singkat dari sebuah “kota hutan”.
Hai, namaku Ran. Usiaku saat ini 19 tahun. Tak pernah terbayangkan 18 tahun aku tinggal di kota ini dan beranjak mulai meninggalkannya seiring studi lanjutku di Semarang. Hal yang membuatku selalu rindu dengan kota ini adalah udara sejuknya dengan pemandangan dua gunung megah yang setia berdiri kokoh. Disaat ada waktu luang, aku sempatkan untuk pulang menenangkan hati dan pikiran yang lelah diajak berkomunikasi tiada henti. Setiap hendak pulang, tak selalu berjalan lancar, tak sedikit halangan yang menghadang, namun prinsipku, “apapun yang menghalangiku untuk pulang, akan ku lewati meskipun penuh risiko, asalkan dapat menghirup udara sejuk itu dan bertemu keluarga di rumah”.
Alkhamdulillah ujian akhir semester III sudah selesai, ini berarti mempersiapkan planning berlibur ke Dieng Plateau bersama dua sahabatku. Rencana awal yaitu semua sahabatku, 5 orang ikut, namun mereduksi satu per satu dan hanya tersisa dua, Nafa dan Rini, hihi.. tak apalah, dimana ada kemauan pasti ada kesempatan. Oke rencana ke rumahku Sabtu siang, 18 Januari 2013 seusai acara musyat organisasi. Pada Kamis malam sebelum hari H, ada sebuah pesan masuk dari Rini, ternyata dia menjadi MC dalam acara musyang pada hari Senin. Oh apa yang harus aku lakukan, uang sakuku sudah limited edition, beras sudah diambang habis, air galon tingginya hanya beberapa sentimeter, aku pun sudah berkata kepada Ibu dan temanku Iid akan pulang hari Sabtu siang. Pikiranku seperti benang yang bundet, masalahku hari ini berderet-deret mengantri untuk diselesaikan, belum sampai masalah satu kelar, masalah lain datang meminta protes, dari mulai pengisian KRS yang kurang jelas, mengirim soft file LPJ musyat yang sudah ditunggu-tunggu, rencana main ke kost temenku di Pedurungan, sampai dana warung ilmiah yang aku pun tak tahu apa-apa tentang itu karena aku bukan bendahara, dan terakhir tentang acara main ke Dieng yang sudah matang sejauh-jauh hari sebelumnya. Aku katakan kepada Nafa mungkin acara main dibatalkan dan ku jelaskan alasannya. Ia pun memarahiku dan kecewa. Tak terasa air mataku menetes dan kian mengalir deras membaca pesan panjangnya. Aku menjauhkan ponselku dan merenungkan diri apa yang harus aku perbuat. Lama aku memikirkannya akhirnya dengan berat hati aku katakan kepada Nafa dan Rini bahwa acara main diundur Senin dengan konsekuensi tak ada yang mengantar kami ke Dieng nantinya (rencana awal diantar kakakku), aku pun sudah memberitahu Ibuku dan Iid. Akhirnya pun beberapa masalah dapat kuatasi dengan mengesampingkan egoku. Keesokan harinya aku dan Nafa pergi ke kost teman SMA-ku di Pedurungan, cuaca tak mendukung. Tujuan kami karena ada kepentingan, sepulang dari kost teman (sekitar pukul 13.20), aku dan Nafa ke kampus dengan basah kuyub karena kehujanan, ternyata teman-teman rombel sudah menunggu. Siang ini rombelku mengadakan acara makan-makan bersama asdos Taksonomi Hewan di Mas Pur. Hari Sabtu cuaca tak mendukung, semua mendung dan gelap diiringi guyuran hujan yang tiada henti dan acara musyat organisasiku ternyata usai pukul 16.30 WIB, inilah hikmah dari diundurnya rencana main. Pada hari Minggu malam disaat aku sedang santai di kamar, sebuah pesan singkat masuk, itu dari Iid yang berisi ia meminta maaf bahwa pulang ke Wonosobo diundur menjadi Selasa pagi karena Senin malam ada jadwal les (haduh, diundur lagi). Aku membicarakannya terlebih dahulu Nafa dan diputuskan kata sepakat pulang Selasa pagi. Akhirnya hari yang ditunggu-tuggu itu pun tiba, Selasa pagi pukul 06.15 aku berpamitan dengan Ibu kost dan berangkat menuju gang rumah kost Rini. Tak berapa lama, ia pun datang dan disusul oleh Iid, lalu kami menuju kost Nafa. Selama perjalanan cuaca selalu mendung dan terkadang hujan turun mengguyur, terpaksa kami berhenti sejenak dan memakai jas hujan. Di seperempat perjalanan, tepatnya di daerah Sumowono, kami beristirahat sejenak di sebuah warung kecil di pinggir jalan, mengganjal perut kami dengan sebuah roti. Kabut tebal dan hujan membuat jarak pandang menjadi pendek. Setelah dirasa cukup, kami melanjutkan perjalanan, ternyata di Temanggung kota tidak hujan, karena malas melepas jas hujan aku pun PD saja karena ku lihat di daerah barat (arah ke Wonosobo) terlihat mendung. Benar saja di daerah desa bernama Paponan hujan mengguyur lagi, sayangnya puncak gunung Sumbing dan gunung Sindoro tak terlihat jelas karena tertutup kabut, namun begitu Nafa yang satu motor denganku merasa takjub dan senang dengan pemandangan yang ku perlihatkan padanya. Sampai di kota Wonosobo ternyata tidak hujan, tetap saja dengan PD aku memakai jas hujan. Sampai di depan gang rumahku ternyata Iid dan Rini belum tiba. Menunggu sebentar akhirnya datang juga. Aku mengucapkan terima kasih kepada Iid karena sudah mau direpotkan dan menawarkan untuk ke rumahku, namun ia menolak. Sebelum ia pergi aku pun meminta bantuan kembali untuk menemani kami (aku, Nafa, dan Rini) main ke Dieng, jawabannya Insya Allah. Sampai di rumahku istirahat sebentar dan kami bertiga keluar untuk mencari makan siang. Sore harinya kami jalan-jalan ke Alun-alun dan Pendopo dan kemudian membeli baju. Pagi harinya, pukul 08.15 Iid sampai di depan gang rumahku, kami pun langsung berangkat ke rumah teman kami terlebih dahulu, yaitu Linda (kemarin kami mengajaknya karena dia ada motor namun tak bisa menggunakan, maka Nafa yang akan boncengan dengan Linda, aku dengan Rini, dan Iid sendiri). Tujuan awal kami adalah Tambi, yaitu hamparan kebun teh dengan pemandangan yang menakjubkan, tak lupa kami berfoto-foto ria, hehe. setelah puas berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan dan sampailah di gardu pemandangan. Namun sayang, cuaca mendung dengan angin kencang disertai butir-butir air. Dingin.. tentu, kabut.. ya,  kami semua gemetaran, tapi semua itu sedikit demi sedikit hilang dengan sebuah pemandangan menakjubkan (Subhanallah). Next, akhirnya setelah melewati jalan berliku dan menanjak, kami sampai di pintu masuk Dieng Plateau, lagi-lagi Iid ketinggalan, terpaksa kami menunggunya sambil membayar tiket masuk (harganya @ Rp20.000,00 tapi kami menawar menjadi @ Rp16.000,00). Obyek pertama yang kami kunjungi adalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Nafa dan Rini takjub melihatnya. Tak terasa waktu sholat Dhuhur tiba, aku, Nafa, dan Iid sholat di Mushola tempat kami parkir, sedang Rini dan Linda menunggu di luar Mushola. Seusai sholat kami melanjutkan ke obyek kedua, yaitu Dieng Cinema. Namun, disaat keluar dari tempat parkir, ban motor Iid bocor, kami pun mencari tempat tambal ban dan menunggunya. Lama kami menunggu akhirnya selesai juga dan kami langsung tancap gas menuju Dieng Cinema. Wow.. yang menonton film hanya kami berlima disebuah ruangan yang cukup luas. Keluar dari tempat tersebut kami terkejut karena cuaca menjadi berkabut dan mendung, karena takut kehujanan maka kami terpaksa melewatkan satu obyek, yaitu Sikidang Crater dan menuju ke kawasan Candi Arjuna, saat pulang Rini tak lupa untuk membeli bunga abadi, yaitu bunga Edelweis yang kebetulan banyak dijual disekitar tempat parkir kawasan candi. Setelah puas kami pun pulang dan tiba di pusat oleh-oleh waktu Ashar, lalu kami mampir ke rumah Linda terlebih dahulu untuk sholat dan sekedar istirahat. Ada sebuah pesan masuk, itu dari Ibuku. Beliau menyuruhku untuk tidak pulang terlalu sore. Akhirnya kami pamit pulang dan membeli mie ongklok, makanan khas Wonosobo di Longkrang. Aku sempat membelikan Iid mie ongklok sebagai tanda terima kasihku padanya. Sampai di rumah, kami bertiga langung menyantap mie ongklok yang sudah kami beli tadi. Usai makan, Nafa dan Rini langsung berebut kamar mandi. Ba’da Maghrib, Bapakku mengajak kami dan keluargaku makan mie ongklok di Jl. A. Yani yang terkenal enak. Haduh, mie ongklok dalam perut kami belum selesai dicerna sudah harus ditambah mie ongklok lagi. Karena kenyang, Nafa dan Rini sepiring berdua, aku hanya makan satenya saja sambil sesekali mencicipi mie ongklok milik Ibuku, hihi.. ternyata rasanya lebih nendang (emangnya sepak bola) dari yang tadi kami beli, Nafa dan Rini pun mengakuinya dan jatuh hati pada rasa mie ongklok. Perjalanan yang lelah hari ini membuat kami bertiga tidur lebih awal, karena besok Nafa dan Rini pulang ke daerah masing-masing. Esok harinya, sekitar pukul 06.10 keluargaku mengantar Nafa dan Rini ke terminal Mendolo. Di Plaza, ada bus jurusan Semarang-Purwokerto sedang berhenti untuk mencari penumpang. Karena masih sepi dan lama, kami memilih ke terminal dan ternyata di terminal tidak ada bus jurusan Semarang-Purwokerto, akhirnya kami memutar arah dan kembali ke Plaza tempat bus tadi nge-time, berharap busnya masih ada. Alhamdulillah busnya masih ada, dan di dalamnya sudah ada beberaa penumpang. Setelah memastikan kedua sahabatku duduk di dalam bus, aku beserta keluarga pulang.
Itulah sepenggal kisah tentang Dataran Tinggi Dieng yang aku kunjungi untuk mengisi liburan kali ini. Tempat khas yang dapat memikat hati orang-orang yang mengunjunginya, sehingga mereka yang pernah berkunjung ke tempat tersebut ingin mengunjunginya kembali, salah satu tempat unggulan wisata dengan pesona alam yang dimiliki kota ini, kota yang berciri khas, dengan banyak budaya, makanan khas, serta obyek-obyek wisata menakjubkan yang belum banyak diketahui orang. WONOSOBO ASRI.. kau selamanya di hati.

Jumat, 18 Juli 2014

LIBURAN SEMESTER 3: #1 KEJUTAN DI HARI PERTAMA KOST


-130213-
Jum’at (07/02) mbak sakit dan sedang berada di rumah nenek di Magelang. Ibu yang khawatir langsung pulang ke rumah, lalu memberitahu mas dan bapak untuk segera pulang, dan kami semua menjemput mbak. Hari itu juga mbak dibawa pulang ke rumah. Enam hari di rumah, alkhamdulillah mbak sembuh dan mengajakku untuk ikut bersamanya ke kost yang baru di Blabak (kost yang lama di Gamping) sembari menjadi tentor sementara di tempat bimbel ia mengajar. Hari kamis pagi (13/02) sekitar pukul 08.00 kami berangkat mengendarai motor mio berwarna merah dengan barang bawaan yang lumayan nggrendel, maklum mbak mau menempati kost baru, hihi. Pukul 10.00 kami tiba di rumah nenek, menuju ke kamar, dan beristirahat sejenak. Ba’da Dhuhur, kami bersiap-siap untuk berangkat ke kost mbak yang baru, setelah berkenalan dan meminta izin kepada ibu kost, kami menempati kamar yang isinya masih kosong, hanya ada dua ranjang (belum ada kasur), dua meja, satu cermin, dan satu gatungan pakaian. Setelah menata barang secukupnya, kami berpamitan kepada ibu kost dan meninggalkan kunci kamar kepada beliau. Sampai di tempat bimbel, aku masih merasa asing dan belum mengenal teman mbak yang juga menjadi admin baru di tempat bimbel tersebut. Hari ini adalah hari pertama aku menjadi tentor matematika sementara untuk SD kelas V dan VI. Jadwal bimbel sore ini (pukul 16.00) yaitu siswa kelas IV, V, dan VI. Berhubung tempat bimbel di Blabak merupakan cabang baru, maka pesertanya juga masih minim. Yaitu rata-rata per kelompok terdiri dari tiga orang. Kali ini peserta yang hadir berjumlah dua orang siswa SD kelas V. Setelah kurang lebih satu jam mbak mengajar bahasa Inggris, kali ini giliranku mengajar matematika. Aku mengajar privat satu anak, karena satu anak yang lain meminta belajar bahasa Indonesia. Materinya tentang pecahana, oke.. setelah melihat materinya aku berusaha untuk mengajarkannya sampai ia mengerti.
    “sampai disini paham?”, tanyaku.
    “Iya, Insya Allah”, jawabnya.
    Karena ia menjawab begitu aku lanjutkan materi dan memberinya tugas. Tapi ada yang mengganjal di hati, kenapa dia tidak bisa mengerjakan? Apakah aku terlalu cepat? Ku ulang kembali langkah-langkah mengerjakan soal. Karena hari itu aku mengajar privat, maka aku tak menuliskannya di papan tulis, namun di buku kosong. Selesai soal tadi terbahas, aku beri ia soal kembali untuk dikerjakan, kali ini langkah-langkah sudah benar, tapi ia nampak sedikit ragu, benar saja tak berapa lama ia mengatakan bahwa cara yang diajarkan di sekolah berbeda dengan cara yang ku ajarkan. Ku lihat catatannya dan ku ulang kembali cara menyelesaikan soal dari awal tadi. Ternyata waktuku tak banyak, kali ini aku melebihi waktu tutupnya bimbel, yaitu 17.40, karena sudah mulai paham, maka ku beri ia PR dan bila dapat mengerjakan benar, aku berjanji memberinya hadiah. Pulang ke kost menjelang adzan Maghrib, sampai di kamar, wow.. sudah ada kasur serta bantal dan guling yang tertata rapi. Tak berapa lama kemudian adzan Maghrib berkumandang, ketiga anak perempuan ibu kost mengajak aku dan mbak untuk sholat berjamaah di Mushola. Seusai sholat, aku dan mbak langsung menata barang-barang kami yang belum sempat tertata tadi siang.
    “Mbak, ayo.. disuruh ibu makan malam bareng”, ajak putri sulung ibu kost.
   Alkhamdulillah.. beruntungnya tadi belum membeli makan malam (rencana ba’da Maghrib). Ibu kost memang baik, seorang istri solehah yang mampu menjaga harta dan dirinya ketika suaminya pergi jauh. Suami ibu kost bekerja di Surabaya dan pulang satu atau dua kali sebulan.
    Keesokan harinya (14/02) aku dan mbak bangun dengan mata setengah terbuka. Waktu menunjukkan pukul 05.10, hari masih gelap, tak ada perasaan aneh kala itu saat kulihat paving depan kost berwarna putih, sewaktu hendak berwudhlu di kamar mandi, aku mendengar beberapa orang sedang berbincang di jalan depan rumah ibu kost. Seusai sholat, ada sebuah pesan masuk dari temanku, berisi bahwa pagi ini di Wonosobo hujan abu. Aku yang belum sadar mengira disini tidak hujan abu, namun setelah berbincang sedikit lebih lama dan mendapat kepastian bahwa gunung Kelud meletus, rasa penasaran memaksaku untuk membuka pintu kamar, dan ternyata.. astaghfirullah.. genteng rumah ibu kost berubah menjadi putih kelabu dengan rintik-rintik abu yang masih deras. Aku terkejut dan memberitahu mbak, awalnya ia sudah merasa aneh, abu yang turun dalam cahaya lampu kamar mandi dikiranya debu biasa, tak berapa lama rintik-rintik hujan mulai berdenting, terdengar teriakan ibu kost dari seberang kamar memberitahu kami bahwa hujan abu dan menyuruh kami untuk masuk ke rumahnya. Putri sulung beliau menjemput kami dengan sebuah payung. Tak ku sangka hujan ini bukan hujan air biasa, melainkan bercampur pasir, jilbab putih polosku kini bermotif titik butir pasir dan air di bagian lengan sebelah kanan. Sungguh ngeri menyaksikan kejadian itu. Jika kata ‘mereka’ tanggal ini sebagai hari v*l*n*t*n*, maka Allah berkata lain, dan kejadian ini membuktikan ke Maha Agungan-Nya, sebagai pelajaran untuk kita yang lalai terhadap-Nya.
    “hari pertama kost malah disambut seperti ini ya mbak”, ujar ibu kost.
    Setelah hujan reda, aku dan mbak pamit kembali ke kamar, lalu kami diberi sarapan berupa gorengan dua gelas teh hangat.
    “cuaca seperti ini tidak ada yang jual sarapan”, tutur beliau sembari menyodorkan nampan berisi gorengan dan dua gelas teh hangat.
   Sampai di kost, kami langsung memakannya. Kegiatan kami hanya berada di dalam kamar sambil menunggu hujan abu mereda. Waktu itu menunjukkan pukul 10.00, bimbel yang sejatinya tidak libur terpaksa diliburkan, kami berdua mengucap syukur. Daripada kami kelaparan di kost karena tak ada warung makan yang buka, mbak mengajakku untuk ke rumah simbah siang itu juga. Oke, aku setuju saja. Kami langsung membereskan barang-barang yang perlu dibawa, setelah semua siap, tak lupa berpamitan kepada ibu kost sekalian dengan membeli frozen food, kami memilih rogout roll dan mantao. Inilah perjalanan kami menuju rumah nenek menembus tebalnya abu letusan gunung Kelud.

Genteng rumah ibu kostang tertutup abu


Jalan yang tadinya aspal berubah layaknya tanah

Keluar gang menuju jalan raya

Tebalnya abu memperpendek jarak pandang

Putar arah

Abu menutupi aspal di sebelah kiri

Jalan yang biasanya ramai kini tampak lengang

Dan di tengah jalan yang hampir sampai di rumah nenek, ada kerumunan kerbau, hihi.
 

    Sampai di rumah nenek ternyata abu tak setebal seperti di daerah Blondo tadi. Meletakkan barang-barang, kami langsung menggoreng dan mengukus frozen food yang sudah kami beli di tempat ibu kost untuk dijadikan cemilan dan lauk makan siang. Lapar membuatku banyak menghabiskan mantao, hihi dan alhamdulillah kenyang. Benar kata mbak, cuaca tak menentukan, bimbel diliburkan, dan rumah nenek jadi incaran (^_^). Malam hari ba’da Isya’, motor mio merah yang menemani perjalanan hari itu kami cuci karena sangat kotor terkena abu dan hujan pasir tadi pagi. Kami menginap semalam di rumah nenek dan keesokan paginya (15/02), kami berangkat ke kost lebih awal, sektar pukul 07.15. Degan mengendarai motor mio biru sekarang, kami berboncengan menuju Blondo. Sampai di kost, aku langsung mendahului mbak menjemur pakaian yang sudah kami cuci sebelumnya di tempat nenek. Ibu kost yang keluar terkejut dengan motor kami yang berubah warna.
    “lho mbak motornya kog jadi biru?” tanya ibu kost heran.
    Pukul 11.00 lebih kami berangkat ke tempat bimbel, dan seperti biasa sudah ada teman mbak yang stay on disana. Setelah sholat Dhuhur aku menanti jam sembari duduk di sofa.
to be continued..

UNSUR-UNSUR RADIOAKTIF

PENGERTIAN
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Sedangkan unsur radioaktif adalah unsur yang memiliki inti yang tidak stabil dan berusaha mencapai stabil.

PENEMU
·        Tahun 1895, Wilhelm Roentgen menemukan radiasi sinar katode yang memiliki daya tembus besar yang dapat menghitamkan kertas film dan diberi nama sinar-X yang merupakan radiasi elektromagnetik.
·        Tahun 1896, Henry Becquerel melakukan penyelidikan lebih lanjut
·        Ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford pada tahun 1903,  menjelaskan bahwa inti atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami peluruhan radioaktif. Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar menyebar dari inti atom ke segala arah. Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatannya, yaitu sinar alfa dan sinar beta. Sinar alfa merupakan radiasi yang bermuatan positif, sedangkan sinar beta merupakan radiasi yang bermuatan negatif.
·        Paul Uirich Vilard menemukan sinar ketiga yang tidak bermuatan yang disebut sinar gamma.

SIFAT SINAR RADIOAKTIF
·        Dapat menembus kertas/lempengan logam tipis.
·        Dapat mengionkan gas yang disinari.
·        Dapat menghitamkan pelat film.
·        Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
·        Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar a, b dan g.

SINAR ALFA
ü  Partikel bermuatan positif  (+) dengan muatan +2 dan massa atom 4.
ü  Dapat dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik, arah ke kutub negatif.
ü  Dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium ().
ü  Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1–10 persen kecepatan cahaya
ü  Memiliki daya ionisasi besar sedangkan daya tembusnya rendah, sehingga tidak dapat menembus kertas.

SINAR BETA
ü  Partikel bermuatan negatif  (-) dengan muatan -1 dan massa atom 0.
ü  Dapat dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik, arah ke kutub positif.
ü  Partikel b identik dengan elektron.
ü  Mempunyai daya tembus yang lebih besar dari sinar a, tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar a.
ü  Dapat menembus pelat aluminium setebal 2 – 3 mm.
ü  Partikel b mengalami pembelokan lebih besar dibandingkan partikel a dalam medan listrik maupun dalam medan magnet, hal itu terjadi karena partikel b mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel a.

SINAR GAMMA
ü  Tidak bermuatan listrik (netral), dengan muatan dan massa atom 0.
ü  Tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
ü  Mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.
ü  Bergerak sama dengan kecepatan cahaya.
ü  Merupakan gelombang elektromagnetik.
ü  Mempunyai daya tembus besar.

Karakteristik
Sinar a
Sinar b
Sinar g
Sifat material
Partikel helium
Partikel elektron
Gelombang elektromagnet
Simbol
a atau
b atau
Muatan listrik
+2
-1 (1,61 x 10-19 C)
0
Massa
4 sma
m (9,11 x 10-31 kg)
0
Sifat fluoresensi
Ya
Ya
Ya
Daya ionisasi
Kuat
Cukup kuat
Sangat lemah
Daya tembus
Lemah
Cukup luat
Sangat kuat
Pengaruh medan magnet
Kecil
Besar
Tidak ada
Pengaruh pada plat film
Ada
Ada
Ada
Kecepatan
0,05 c - 0,07 c
0,3 c - 0,9 c
2,99 x 108 m/s
Partikel lain yang dipancarkan oleh unsur radioaktif sebagai berikut.
No.
Partikel
Massa
Muatan
Lambang
1.
Positron
0
+1
2.
Neutron
1
0
3.
Proton
1
+1
()
4.
Detron
2
1
 ()
5.
Triton
3
1
 ()

PITA KESTABILAN
Unsur-unsur dengan nomor atom rendah dan sedang kebanyakan mempunyai nuklida stabil maupun tidak stabil (radioaktif). Contoh pada atom hidrogen, inti atom protium dan deuterium adalah stabil sedangkan inti atom tritium tidak stabil. Waktu paruh tritium sangat pendek sehingga tidak ditemukan di alam. Pada unsur-unsur dengan nomor atom tinggi tidak ditemukan inti atom yang stabil. Jadi faktor yang mempengaruhi kestabilan inti atom adalah angka banding dengan proton.
Inti-inti yang tidak stabil cenderung menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neutron terhadap proton ( ) sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika Z bertambah maka perbandingan neutron terhadap proton bertambah hingga sekitar 1,5.
Inti atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti yang lebih stabil dengan cara:
a.      Inti yang terletak di atas pita kestabilan  > 1, stabil dengan cara:
1)      Pemancaran sinar beta (elektron).
              +
2)      Pemancaran neutron (jarang terjadi).
              +
b.      Inti yang terletak di bawah pita kestabilan  < 1, stabil dengan cara:
1)      Pemancaran positron.
               +
2)      Pemancaran proton (jarang terjadi).
              +
3)      Penangkapan elektron di kulit K.
             
c.       Inti di seberang pita kestabilan (Z > 83) membebaskan proton dan neutron bersama-sama dalm bentuk pancaran partikel alfa.

STRUKTUR INTI
Inti atom tersusun dari partikel-partikel yang disebut nukleon. Suatu inti atom yang diketahui jumlah proton dan neutronnya disebut nuklida. Nuklida dikelompokkan menjadi isotop, isobar, isoton serta berdasarkan kestabilannya.
Ø  Isotop
nuklida yang mempunyai jumlah proton sama  tetapi jumlah neutron berbeda. Contoh :
                                               
Ø  Isobar
nuklida yang mempunyai nomor massa sama tetapi jumlah proton berbeda. Contoh:
                            ,                 ,
Ø  Isoton
nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama. Contoh:
 ,                           ,                                   ,
Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif atau radioisotop, sedangkan isotop yang tidak radioaktif disebut isotop stabil.
Tabel Isotop-Isotop yang Bersifat Stabil dan Tidak Stabil
Unsur
Isotop stabil
Isotop tidak stabil
Hidrogen
1H, 2H
3H
Kalium
39K, 41K
38K, 42K, 44K
Kobal
59Co
57Co, 58Co, 60Co
Timbal
206Pb, 208Pb
205Pb, 207Pb

REAKSI INTI
Reaksi inti adalah proses yang terjadi pada unsur stabil untuk menghasilkan unsur baruy ang bersifat radioaktif bila ditembak zat radioaktif. Contoh :
 +   +                                             +   +
Unsur-unsur hasil peluruhan suatu unsur radioaktif yang berakhir dengan terbentuknya unsur yang stabil dibuat suatu susunan atau deret yang dikenal dengan deret radioaktif.
Tabel Deret Radioaktif
Nama Deret
Inti Induk
Inti Stabil
Uranium
Aktinium
Torium
Neptunium
1)      Reaksi Penembakan (Transmutasi Inti)
ð  Perubahan suatu isotop suatu unsur menjadi isotop unsur lain.
Transmutasi buatan pertama kali dilakukan oleh Rutherford tahun 1919 dengan menembak gas nitrogen dengan partikel a, ia menemukan perubahan nitrogen menjadi oksigen disertai proton.
 
Reaksi transmutasi buatan dapat ditulis dengan notasi :
Text Box: T(x,y)P                                   

T = inti sasaran
x = partikel yang ditembakkan
y = partikel hasil
P = inti yang terbentuk
Sehingga, reaksi diatas dapat ditulis :
 ( )
2)      Reaksi Fisi
ð  Reaksi pembebasan suatu inti menjadi 2 inti baru.
Penemunya, Otto Hahn dan F. Strassman. Reaksi ini terjadi apabila inti atom tertentu ditembak dengan partikel neutron dan dihasilkan dua atau lebih  inti atom baru. Contoh :
   + 
    + 
3)      Reaksi Fusi
ð  Reaksi penggabungan beberapa inti atom ringan menjadi inti atom yang lebih berat dengan pemancaran energi. Contoh :
      
        
       2

PELURUHAN RADIOAKTIF
Peluruhan radioakif adalah proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi).
a)      Peluruhan alfa
Nuklida radioaktif meluruh dengan memancarkan sinar a, sehingga massanya berkurang 4 dan nomor atom berkurang 2.


Text Box: (_Z^A)X →  (_Z-2^(A-4))Y  + (_2^4)a
 



Contoh :
   +
b)      Peluruhan beta plus dan beta minus ( b⁺ dan b¯ )
Text Box: (_Z^A)X →  (_Z+2^(A-0))Y  + (_-1^0)b + vRadiasi beta dapat berupa pemancaran sebuah elektron yang disebut peluruhan beta minus (b¯ ) dan pemancaran positron disebut peluruhan beta plus (b⁺). Peluruhan b¯ disertai dengan pembebasan sebuah neutrino (v) dan dinyatakan dengan persamaan:


1)      memancarkan positron (  dan sebuah neutrino (v)
  +  +  v
2)      Sebuah proton ( ) memancarkan sebuah neutron dan neutrino
Energi +  +   +  v
c)      Peluruhan gamma
Unsur radioaktif yang meluruh dengan memancarkan sinar g, nomor massa dan nomor atom tetap.
Mode peluruhan
Partikel yang terlibat
Inti anak
Peluruhan dengan emisi nukleon :
Sebuah partikel alfa (A=4, Z=2) dipancarkan dari inti
(A-4, Z-2)
Sebuah proton dilepaskan dari inti
(A-1, Z-1)
Sebuah neutron dilepaskan dari inti
(A-1, Z)
Sebuah inti terpecah menjadi dua atau lebih atom dengan inti yang lebih kecil disertai dengan pemancaran partikel lainnya
-
Inti atom memancarkan inti lain yang lebih kecil tertentu (A1, Z1) yang lebih besar daripada partikel alfa
(A-A1, Z-Z1) + (A1,Z1)
Berbagai peluruhan beta:
Sebuah inti memancarkan elektron dan sebuah antineutrino || (A, Z+1)

Sebuah inti memancarkan positron dan sebuah neutrino
(A, Z-1)
Sebuah inti menangkap elektron yang mengorbit dan memancarkan sebuah neutrino
(A, Z-1)
Sebuah inti memancarkan dua elektron dan dua antineutrinos
(A, Z+2)
Sebuah inti menyerap dua elektron yang mengorbit dan memancarkan dua neutrino
(A, Z-2)
Sebuah inti menangkap satu elektron yang mengorbit memancarkan satu positron dan dua neutrino
(A, Z-2)
Sebuah inti memancarkan dua positrons dan dua neutrino
(A, Z-2)
Transisi antar dua keadaan pada inti yang sama:
Sebuah inti yang tereksitasi melepaskan sebuah foton energi tinggi (sinar gamma)
(A, Z)
Inti yang tereksitasi mengirim energinya pada sebuah elektron orbital dan melepaskannya
(A, Z)

WAKTU PARUH
Text Box: 1 peluruhan/sekon = 1 Becquerel (Bq)

Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk meluruh menjadi 1/2 kali semula (masa atau aktivitas).
Aktivitas radioaktif menyatakan banyaknya inti atom yang meluruh per satuan waktu atau disebut juga laju peluruhan inti. Peluruhan ini terjadi pada atom tidak stabil menuju inti stabil dengan mengeluarkan radiasi sinar-sinar radioaktif. Jika N adalah banyaknya inti atom mula-mula dan A adalah akivitas radiasi maka:
Description:  A =  \frac{dN}{dt} = - \lambda N                                                                               Dimana : NT1/2 = ( N0 )
Description:  t_{1/2} = \frac{ln(2)}{\lambda} = \tau ln(2)  N0 = N0 ()
Rounded Rectangle: T1/2 = 0,693/l

 = (1/2)
ln  = -l.T1/2

KEGUNAAN SINAR RADIOAKTIF
a.      Sebagai perunut
1)     Bidang kedokteran
Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, antara lain :
      Na-24, mendeteksi penyumbatan darah pada urat.
      Fe-59, mengukur laju pembentukan sel darah merah.
      C-11, mengetahui metabolisme secara umum.
      I-131, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
      Ca-47, mengetahui penyakit tulang dan darah.
      K-12, menentukan penyakit pada otot.
      Tc-99 dan Ti-201, mendeteksi kerusakan jantung.
      Xe-133, mendeteksi penyakit paru-paru.
2)      Bidang industri
Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti :
      Cs-137, mengukur ketebalan kertas/lembaran karet.
      Co-60, memperbaiki mutu plastik.
      Mengetahui pengaruh oli & aditif pada mesin selama mesin bekerja.
      Sinar gamma mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buah-buahan.
      Mendeteksi rongga udara pada besi cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang.
3)      Bidang hidrologi
      Na-24 dan I-131, mengetahui kecepatan aliran air sungai.
      C-14 dan C-13, menentukan umur dan asal air tanah.
      Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
      Menentukan pengendapan lumpur.
4)      Bidang kimia
Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia, seperti:
      O-18, dapat ditentukan asal molekul air yang terbentuk.
      Analisis pengaktifan neutron.
      Sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.
5)      Bidang biologi
      C-14 dan C-13, menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis.
      F-38, mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh.
      Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
6)      Bidang pertanian
      P-37 dan C-14, mengetahui efektivitas pemupukan.
      P-32, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama.
      C-14 dan O-18, mengetahui metabolisme dan proses
7)      Bidang peternakan
      P-32 dan S-35, mengukur jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar.
      C-14 dan H-3, mengukur produksi serta proporsi asam lemak.
      Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak.
      Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun antikualitas pada pakan ternak.

b.      Sebagai sumber radiasi
1)      Bidang kedokteran
      Co-60, penyembuhan penyakit kanker.
      P-32, penyembuhan penyakit leukimia.
      Co-60 dan Cs-137, sterilisasi alat-alat kedokteran.
2)      Bidang industri
      Perbaikan mutu serat tekstil.
      Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi.
      Co-60, penyamakan kulit.
3)      Bidang pertanian
      Pemberantasan hama.
      Pembentukan bibit unggul.
      Penyimpanan makanan.

DAMPAK NEGATIF RADIASI SINAR RADIOAKTIF
      Kerusakan somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.
      Terjadinya pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
      Berpengaruh terhadap kelenjar-kelenjar kelamin yang dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya. 
      Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia.
 

Pendapat anda mengenai blog ini ?

like

  • #Udah Putusin Aja
  • As Shirah Nabawiyah
  • Q.S. Ar-Rahman
  • Tahajud Cinta
  • Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta

Translate